Teaser: Fourteen-Count Prodigy

Minggu, 22 Juli 2012

 DanSen fic, apa lagi. Sebenarnya ada 14 total drabble, tapi dasarnya saya, jadi ya bersikeras tidak menampilkan keseluruhan fic sebelum ada fandomnya di ffn. (dengan kata lain, keras kepala)
Well, tapi silahkan baca sedikit teaser ini.

Cuap-cuap

Asem. Gegara lihat dan dengar lagu2 vocaloid dari Shizen no TekiP dan AkunoP, saya jadi kepikiran untuk buat kronologi macam itu juga.

Jadi saya bikin poetry project yang namanya masih unnamed project. Sebenernya saya ada softwarenya vocaloid sih, dan ga ada masalah untuk pengoperasiannya. Cuma... bahasanya ituu. Masa pake bahasa Jepang? DX Tapi well, kalau nanti ada yang mau bantu translate ya saya coba bikin lagunya ^^

Tapi sementara ini saya masih bikin poetry dalam bahasa inggris. Yang baru jadi cuma 2 of 10 arc yang akan diperankan oleh alter—eh, original chara saya. Di antaranya sebagai berikut.

  1. Hikari’s Unperfect Tone: The perfect girl who was afraid if actually she wasn’t very perfect.
  2. Kou’s Mono-Monogatari: The young boy who was bored so much with his life circumstates.
  3. Yummy’s unnamed arc: She believed that things will work out if she smiled. Or it told so.
  4. Yoru’s unnamed arc: He smiled because he had to. Playfully older company, whose past wasn’t really good.
  5. Sora’s Love Me, Love Me Not*: She loved him, she didn’t. What else she can did except too keep on watching him from far distance?
  6. Suki’s unnamed arc: She liked children so much that in fact she had a fear of one of them, unconciously.
  7. Shine’s unnamed arc: Didn’t know what to do with her freakened twin, she ended up going wild.
  8. Dark’s unnamed arc: Want to saved her twin, but can not spit out the truth about her twin.
  9. Ai’s unnamed arc: To become an unwanted child is harsh, isn’t it? But she had to be quiet. Because she deserved it.
  10. Kuroan’s unnamed arc: All he could do is just to sit on his throne and patiently watched the med circumstates.


Yah, kurang lebih begitu =w=. Jujur nanti saya bakal paling suka sama arc punya Yoru, yang mana kishanya bakal dibawakan lebih nyante tapi isinya lebih gelap dibanding chara lain. Juga arc tentang Shine dan Dark yang entah gimana caranya bakal saya bikin twist. Terus di sini juga ada OC baru, Sora sama Kuro. Character design mereka aja belum dibikin lol.

Di sini nanti arcnya bakal saling berhubungan satu sama lain, kurang lebih mirip ama lagu2 vocaloid yang punya kronologi lainnya. Yang kelihatan jelas nanti di arc 1-5, 7-8, dan 6+9. terus conclusion arcnya nanti dipegang Kuro (mau panggil dia Roan tapi nanti jadinya malah inget pangeran roan di cerita putri Ulin lol)

Yah gitu itu lah. /plak!
Kapan2 saia lanjut lagi cuap-cuapnya~


Menulis Itu Harus dengan ‘Cinta’


Menulis Itu Harus dengan ‘Cinta’

Menulis sebuah cerita atau karangan, ialah hal yang sama sekali tak pernah saya pikirkan hingga menginjak akhir bangku smp. Sebuah situs galau namun awesome bernama (singkat) ffn telah membuka mata saya pada jendela dunia dan warna-warni kosakata yang ajib. Thanks to all the authoress yang meskipun tidak dibayar tapi mereka menyumbangkan berbagai karya pada ratusan—mungkin ribuan fandom. Menghasilkan jutaan karya fiksi dari berbagai bahasa. Memberikan inspirasi pada seniman dadakan seperti saya. Memberi perlajaran tentang EYD dan tata bahasa yang cantik, mempererat hubungan persahabatan, dan—

Oke, oke. Cukup curhatnya.

Yang ingin saya permasalahkan di sini adalah bagaimana seseorang memulai untuk menulis sebuah cerita. Well, merupakan suatu hal yang menyenangkan bila Anda dapat menuangkan pemikiran dan estetika jiwa Anda melalui tulisan. Apalagi bila tulisan Anda tersebut dapat menggugah hati orang lain. Melayang deh rasanya~

Beberapa orang dapat menulis dengan brilliant bahkan pada saat ia baru mencoba, beberapa menghasilkan sebuah karya yang standar dan masih perlu diperbaiki di sana-sini, dan sebagian malah hasil karya pertamanya bernilai nol besar. (Oke, saya tipe ketiga) But so what? Nyatanya tiap orang mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya waktu. Lebih baik mulai dari nol lalu menjadi seratus daripada selalu mendapat nilai konstan 80 yang sudah baik tapi tak istimewa bukan? =)

Pendapat beberapa orang mengenai hal yang terpenting dalam menulis itu berbeda-beda. Tapi saya pribadi menjunjung ‘rasa cinta’ dan ‘feel’ sebagai dasar menulis. Ya, menulis dimulai dari rasa cinta. Pernah merasakan cinta pada seseorang kemudian membuat puisi tentangnya? Kurang lebih begitulah. (Tapi sori, saya memulainya dengan rasa cinta pada anime XP)

Kalau Anda sudah memiliki rasa cinta dan antusiasme untuk menulis, niscaya seiring dengan berkembangnya waktu Anda akan menjadi penulis yang hebat. Well, hal itu pasti akan terjadi apabila rasa cinta itu diimbangi dengan kerja keras dan latihan yang intens. Menurut logika saya sih, ketika orang menyukai sesuatu ia akan terus-terusan menggumuli bidang tersebut. Jadi meski diterpa kerikil cobaan hingga meteor hujatan sekalipun, ia akan tetap besikukuh untuk maju(ciee). Makanya itu saya bilang kalau ‘rasa cinta’ itu penting.

Selanjutnya, yaa... pengalaman akan bertambah seiring dengan usaha Anda untuk berkarya dan belajar dari karya orang lain.

So get on! Let’s make our own story!

Fictogemino?

Selasa, 05 Juni 2012


Fictogemino?apakah itu? fictogemino ialah sebuah karya fiksi yang memiliki alur ganda. Dapat dibaca secara normal dari atas ke bawah dan bahkan bisa dibaca dari paragraf akhir hingga yang pertama. Menarik bukan? Meski membuatnya tergolong sulit, namun jenis fiksi ini sangatlah menantang. Masih bingung? Mari kita simak contohnya: 

(NB: Jangan copas, hak cipta fanfic ada pada saia!)

Inazuma eleven GO! © Level 5
Pairing:
KyouTen
Featured:
Fictogemino
Galau, detected!
.
.
.

Dua belas detik
Tidakkah ia kini melupakan sesuatu?

Sebelas detik
Tsurugi Kyousuke.
Terperangkap dalam paradigma waktu. Melangkah di tengah kolam keambiguan. Dengan langkah berat, ia terus melangkah.
Sekali lagi, tanpa tujuan pasti.

Sepuluh detik
Tsurugi Kyousuke.
Melangkah tanpa semangat menuju smp Raimon. Tanpa tujuan pasti. Ditatapnya bangunan megah yang namun tanpa arti baginya tersebut. Diliriknya lapangan hijau, tempat yang (seharusnya) familiar baginya tersebut. Aneh, ia tak mengingat apapun.
Tidakkah harusnya tempat ini membawa kenangan tertentu baginya?

sembilan detik
Tsurugi Kyousuke.
Melihat langit luas membentang di hadapannya. Jingga, untuk kesadihan. Hari itu langit senja benar-benar merona indah.
Namun ia tak merasakan apapun. Tidak sedih, namun jelas tak ada kebahagiaan terlukis dalam rautnya tersebut.

Delapan detik
Langit yang indah. Belaian angin menerpa tubuhnya. Tidak dingin, ini terasa hangat. Membuatnya merasakan nostalgia karena kehangatan ini. Rasanya dulu ada angin lain yang pernah memeluknya sehangat ini. Ada senyuman yang selembut awan ini. Ada sepasang mata biru yang sejernih langit ini. Menciptakan bayangan abstrak yang mengukir sebuah cerita semu di kepala Kyousuke— untuk kemudian menghilang.
Ah, ke mana ia pergi?
Orang itu...

Tujuh detik
Tsurugi Kyousuke.
Menyentuh kepalanya sambil terdiam kaku. Seolah ada hal yang baru saja ia lupakan.
Ah, bukankah seharusnya ia selalu berdiri di sini bersama seseorang? Orang itu...
"Siapa?" gumam Kyousuke. Bertanya pada hembusan angin yang hanya menjawabnya dengan belaian lembut.
Sungguh, rasanya ada hal penting yang baru saja ia lupakan.
Kemudian Kyousuke kembali berjalan lesu.

Enam detik
ah, kenapa ia lupa. Apa yang ia lupakan?
Kemudian ia tertelan cahaya membutakan segala pandangannya.

Lima detik
Hening.
Kedua pasang bola mata itu kembali bertemu. Ia ingat warna biru safir itu. Ia ingat hembusan angin hangat yang selalu menyelimutinya itu. Ia ingat senyuman hangat yang selalu menyelamatkannya itu. Ia ingat...
Tapi mengapa segala hal tentang orang itu selalu samar di kepalanya?
Ia tak akan menghilang, kan?
Ah, angin kembali berhembus kencang.

Empat detik
"...Tsurugi," Sosok yang sangat ia kenal itu tersenyum. Dengan senyuman lembut yang tentu saja sangat familiar baginya. Kedua tangan itu merengkuh tubuh Kyousuke, menariknya dalam sebuah pelukan hangat. Namun, kedua mata itu terlihat kontras. Kyousuke dapat merasakan adanya perasaan sedih dan kerinduan mendalam dari kedua safir yang indah tersebut.
Ucapkanlah nama itu, untuk pertama dan terakhir kalinya.
"Tenma...?"

Tiga detik
"Kau tahu apa yang baru saja kau lewatkan Tsurugi?" ujar Tenma dengan riangnya, tepat di hadapan Kyousuke.
"Apa?"
"Kau melewatkanku!" ujar sang pemuda zephyr itu sambil tersenyum lebar.
"Kau ke mana saja Kyousuke? Aku 'mencarimu' tapi tak ketemu, lama sekali aku mencari." ujar Tenma sembari tersenyum sedih. Kemudian Kyousuke tersenyum lembut sambil menepuk pelan kepala Tenma.
"Aku pun mencarimu." jawabnya. Sementara sang pemuda yang ada bersamanya itu terdiam, memejamkan matanya untuk menikmati hembusang angin.

Dua detik
Ia mengingatnya. Matsukaze Tenma, midfielder dengan nomor punggung delapan. Rambutnya berwarna cokelat muda dan matanya berwarna biru safir. Tenma adalah pemuda periang yang hobinya memeluk Kyousuke, dari belakang. Namun di satu sisi Tenma juga ialah orang yang telah menyelamatkan Kyousuke dari kegelapan. Mengulurkan tangan padanya untuk disambut.
Kyousuke tersenyum tipis ketika ia menatap sosok jelmaan malaikat yang tersenyum padanya itu.
Dua tangan itu bertaut, dengan dua senyuman yang mengembang. Kyousuke berharap agar ia tak akan melupakan kehangatan yang menjalar ke hatinya ini.

Satu detik
Matsukaze Tenma.
Ia, Tsurugi Kyousuke tak akan pernah melupakannya.

FIN
1: Baiklah, karena ini fictogemino, silahkan Anda baca lagi dari draft yang detik pertama sampai detik yang ke dua belas.
2: jadi kalau dibaca dari atas ke bawah, itu alurnya dari pas awal-awal Chrono Stone sampai Kyousuke bertemu kembali dengan Tenma (yang tentu saja ini tidak sepenuhnya canon karena kita semua tahu bahwa di Chrono Stone, Tenma masih belum ketemuan sama Kyousuke. Yah, anggap saja saia berspekulasi sekalian fangirlingan /diinjek)
3: Sementara kalau dibaca dari bawah ke atas, alurnya ini dari setelah menang Holy Road di GO sampai di awal-awal Chrono Stone. Bingung? Nggak apa-apa. Saia juga. TvT
 


 

Story of Evil: Akuno Musume (fanfic draft)

Story of Evil,kronologi lagu yang saia ambil ceritanya untukdijadikan sebuah fanfiksi. Chapter 2 plot/teaser.
Pada Ch. ini saia usahakan ut mengekspresikan setting dr Lucifernia versi Fubuki twins ini. Dan ttg si Merah juga.

Akan saia pusatkan pada:
1. Atsuya (meski entah bkal pk pov dia atau nggak)
2. Pemerintahan kejam versi Atsuya.
3. Ttg intrik antara Atsuya, pangeran biru, pelayan hijau, dan ksatria merah.
4. Sedikit dikisahkan ttg kondisi dl istana.
5. Ntar kelihatan kl satu2x org yg asli membela Atsuya hxlah Shirou.

Quotes:
"Menurutku pemimpin negara ini sudah keterlaluan," tukas sang pemuda dread dengan nada bicara sinis.

"Yang mulia hanya menegakkan hukum negara. Tak ada yang salah dengan itu," jawab sang pelayan es. Senyumannya terlihat dingin.

xxxxx

"Kenapa? Kenapa? KENAPA?! KENAPA IA LEBIH MEMILIH ORANG LAIN KETIMBANG AKU?!"

Ia menjadi gila. Makin gila. Benar-benar gila hingga melampaui batas kemanusiaannya.

xxxxx

"Bunuh dia."

Dengan tatapan kelabu yang meredup. Wajahnya tertunduk hormat. Tangannya mengayun setia. Bibirnya mengucap kata sumpah akan keberhasilan misinya.

"Baiklah. Your wish is my duty, your highness."

Namun senyumnya memudar, luntur tak berbekas.

xxxxx

Sabishii Usagi Monogatari

 Jadi ceritanya ini poetry sekaligus plot untuk fanfic saia...


In the middle of nothing
I sitting alone
Curling my self till look like a ball
I always alone

I want a friend, even just one
God, would you like to bless my pray?

But even I'm not alone, it's still lonely
Cause they're just an illusion

"Why are you sitting alone?"
God, finally you grant my wish

With a soft talk and a warm smile
You give me a hand to reached up
Thank you so much, you've give me the light
It's you.


PART 1OF SABISHII USAGIMONOGATARI