Menulis Itu Harus
dengan ‘Cinta’
Menulis sebuah cerita
atau karangan, ialah hal yang sama sekali tak pernah saya pikirkan
hingga menginjak akhir bangku smp. Sebuah situs galau namun awesome
bernama (singkat) ffn telah membuka mata saya pada jendela dunia dan
warna-warni kosakata yang ajib. Thanks to all the authoress
yang meskipun tidak dibayar tapi mereka menyumbangkan berbagai karya
pada ratusan—mungkin ribuan fandom. Menghasilkan jutaan karya fiksi
dari berbagai bahasa. Memberikan inspirasi pada seniman dadakan
seperti saya. Memberi perlajaran tentang EYD dan tata bahasa yang
cantik, mempererat hubungan persahabatan, dan—
Oke, oke. Cukup
curhatnya.
Yang ingin saya
permasalahkan di sini adalah bagaimana seseorang memulai untuk
menulis sebuah cerita. Well, merupakan suatu hal yang menyenangkan
bila Anda dapat menuangkan pemikiran dan estetika jiwa Anda melalui
tulisan. Apalagi bila tulisan Anda tersebut dapat menggugah hati
orang lain. Melayang deh rasanya~
Beberapa orang dapat
menulis dengan brilliant bahkan pada saat ia baru mencoba, beberapa
menghasilkan sebuah karya yang standar dan masih perlu diperbaiki di
sana-sini, dan sebagian malah hasil karya pertamanya bernilai nol
besar. (Oke, saya tipe ketiga) But so what? Nyatanya tiap
orang mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya waktu. Lebih
baik mulai dari nol lalu menjadi seratus daripada selalu mendapat
nilai konstan 80 yang sudah baik tapi tak istimewa bukan? =)
Pendapat beberapa orang
mengenai hal yang terpenting dalam menulis itu berbeda-beda. Tapi
saya pribadi menjunjung ‘rasa cinta’ dan ‘feel’ sebagai dasar
menulis. Ya, menulis dimulai dari rasa cinta. Pernah merasakan cinta
pada seseorang kemudian membuat puisi tentangnya? Kurang lebih
begitulah. (Tapi sori, saya memulainya dengan rasa cinta pada anime
XP)
Kalau Anda sudah memiliki
rasa cinta dan antusiasme untuk menulis, niscaya seiring dengan
berkembangnya waktu Anda akan menjadi penulis yang hebat. Well, hal
itu pasti akan terjadi apabila rasa cinta itu diimbangi dengan kerja
keras dan latihan yang intens. Menurut logika saya sih, ketika orang
menyukai sesuatu ia akan terus-terusan menggumuli bidang tersebut.
Jadi meski diterpa kerikil cobaan hingga meteor hujatan sekalipun, ia
akan tetap besikukuh untuk maju(ciee). Makanya itu saya bilang kalau
‘rasa cinta’ itu penting.
Selanjutnya, yaa...
pengalaman akan bertambah seiring dengan usaha Anda untuk berkarya
dan belajar dari karya orang lain.
So get on! Let’s
make our own story!