Drabble, Shaman King

Senin, 05 Desember 2011
Aishiteru Yo
Special Drabble
Shaman King © Hiroyuki Takei

Chara’s second POV


Hari-harimu berlalu seperti biasanya, tetap sama. Dengan berbagai macam keusilan dan tindakan jahilnya. Kau tahu bahwa ia sangatlah menyebalkan, namun nyatanya kau diam saja. Berusaha bersabar khusus untuknya.

Namun kadang kau lupa, akan betapa kecilnya ukuran kantong kesabaranmu. Ingatkah kau akan betapa marahnya dirimu ketika ia mengabisan botol terakhir dari susu favoritmu? Hampir saja ia mati bila Yoh tidak cepat turun tangan untuk menghentikanmu, dan ayunan kwan dao tajammu.

Dia memang menyebalkan.

Tapi nyatanya kau tak memungkiri kenyataan bahwa suatu saat ia bisa terasa begitu hangat. Di mana saat berada di sampingnya kau bisa menghilangkan segala penat. Kadang ia juga bisa menjadi begitu kuat. Mengorbankan dirinya demi menolong dan melindungimu, tanpa adanya satu pun syarat.

Tiap bersua ia selalu tak pernah lupa melempar senyum. Membuat tunduk segala macan yang mengaum. Samar-samar darinya tercium sebuah aroma mint yang harum. Dan tanpa sadar, senyummu telah terkulum

Namun tak selamanya ia akan ada di sana. Akhirnya ia memutuskan akan pergi, entah ke mana. Katanya ia akan belajar menjadi kuat sambil berkelana. Menyisakan jiwamu yang perih merana.

Air mata itu tak pernah terpecah menjadi sebuah tangis. Kau tak lagi berargumen dengannya, hanya memandang sinis. Meski sebenarnya kau juga ingin bersikap manis. Mungkin ini akan jadi akhir yang tragis.

Tunggu, kenapa kau hanya memutuskan untuk diam di tempat? Tidakkah kau juga ingin menjadi kuat? Atau kau ingin membiarkan agar hatimu terus tersesat? Tidakkah kau ingin mengungkapkannya, rasa yang selama ini hanya sekedar tersirat?

Bila kau punya kesempatan untuk mengejar, mengapa tidak kau raih saja dirinya, sang bunga es yang baru mekar?

"Ho-- chotto mate!"

Punggung itu berbalik, menampilkan sebuah lekuk wajah dengan sepasang mata obsidian yang terbaik.

"Ore wa... Wo ai ni." ucap sang pemilik mata emas dengan frekuensi suara yang rendah. Ia enggan untuk mengadah, menyembunyikan wajahnya di balik poni ravennya yang berpendar keunguan saat tertimpa cahaya, indah.

Yang baru saja mendapat pengakuan cinta hanya ternganga, menatap sang sahabat mungil dengan tatapan tak percaya. Bias, ia jadi tak yakin akan apa yang kini ia lihat, karena terangnya cahaya.

"Err, ano... ore... umm..." Yang berambut biru kehabisan kata-kata. Sesekali ia mencuri pandang lewat mata obsidiannya, menatap sang figur tercinta.

Dan jantungnya seolah dihantam truk ketika ia melihat wajah lawan bicaranya yang benar-benar bersemu merah, semerah darah.

"Aishiteru yo..."

Wajah mungil yang tertunduk itu langsung terangkat ketika sebuah kabar bahagia itu sampai di telinganya. Tangis tak lagi terbendung, tumpah sebagai sebuah air mata bahagia atas saksi bersatunya dua insan yang dipertemukan oleh cinta.

Kisah ini masih baru dimulai.

FIN

Owari, owari, owari, owari, owari, owari, iyeiyei! (plak!)
Eh apa sih? Kok saia bikin drabble romance gaje, dengan rima pula! 0_0
Haha, HoRen memang paling imuut~ X3
Asyik juga bereksperimen ama pair satu ini.

Dan...
Kay, pkokx gtu lah! (plak!)

0 komentar:

Posting Komentar